Jumat, 18 April 2014



Bukit Kikisan
            Bukit Kikisan terletak di dusun Bintang Desa Ngaringan Kecamatan Gandusari. Bukit ini berdekatan dengan aliran Sungai Semut, Sungai Semut merupakan sungai yang membawa air  melimpah dari Gunung Gajah Mungkur, kadang kala sungai ini membawa limpahan lahar dingin dari Gunung Kelud. Apabila musim penghujan sering mengalami banjir besar, sehingga air meluap sampai ke perkampungan Bintang dan sekitarnya.
            Di zaman Belanda pernah terjadi banjir yang sangat besar sehingga banjir tersebut menerjang wilayah Ngaringan dan sekitarnya. Banyak kerugian yang dialami oleh pemerintah Belanda maupun masyarakat sekitar. Perkebunan tebu dan kopi milik Belanda hancur sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk merehabilitasi. Untuk menanggulangi supaya tidak terjadi banjir yang menerjang wilayah Ngaringan dan sekitarnya, pemerintah Belanda membuat Tangkis (penangkis) serta menanami tanaman yang bermacam-macam. Dengan adanya Tangkis (penangkis) dan tanaman tersebut maka aliran Sungai Semut mengalir pada jalurnya sehingga tidak merusak perkampungan dan perkebunan yang ada.
            Nama Kikisan diambil dari nama Tangkis yang artinya menangkis atau menolak terjangan aliran Sungai Semut.  Masyarakat sekitar menyebutnya “Kikisan”. Wilayah ini sangat bermanfaat. Selain  untuk menolak aliran Sungai Semut juga sangat bermanfaat untuk penghijauan, wisata, Penghasil Oksigen dan cagar alam. Dengan cagar alam maka banyak hewan dan tanaman terlindungi.
            Kita harus ikut menjaga dan melestarikan pepohonan yang ada, kita tidak boleh menebang atau merusak ekosystem disekitar Kikisan. Cara kita memelihara dan melestarikan adalah: tidak membuang sampah di sembarang tempat, menanam kembali pepohonan yang rusak, tidak mengambil atau merusak ekosistem yang sudah ada, memberi peringatan atau himbauan supaya orang lain tidak merusak.
           
Sumber: Mochammad Yusuf, S.Pd.I
“Selamat Menikmati Indahnya Alam Ciptaan Alloh SWT”

Lomba pramuka siaga di sapu jagad